Selasa, 07 Desember 2010

Seorang guru adalah sebagai pembimbing yang dapat membentuk manusia yang sehat jasmani dan rohaninya

Seorang guru adalah sebagai pembimbing yang dapat membentuk manusia yang sehat jasmani dan rohaninya, memiliki pengetahuan dan keterampilan, dapat mengembangkan kreativitas dan tanggung jawab secara maksimum terhadap sekolah, keluarga serta masyarakat
Metode Coorperative Learning
Sistem pembelajaran gotong royong atau cooperative learning merupakan system pengajaran yang memberi kesempatan kepada anak didik untuk bekerja sama dengan sesame siswa dalam tugas-tugas yang terstruktur. Pembelajaran kooperatif dikenal dengan pembelajaran secara berkelompok. Tetapi belajar kooperatif lebih dari sekedar belajar kelompok atau kerja kelompok karena dalam belajar kooperatif ada struktur dorongan atau tugas yang bersifat kooperatif sehingga memungkinkan terjadinya interaksi secara terbuka dan hubungan yang bersifat interdepedensi efektif diantara anggota kelompok.
Metode Direct Learning
Pengetahuan yang bersifat informasi dan prosedural yang menjurus pada ketrampilan dasar akan lebih efektif jika disampaikan dengan cara pembelajaran langsung. Sintaknya adalah menyiapkan siswa, sajian informasi dan prosedur, latihan terbimbing, refleksi, latihan mandiri, dan evaluasi. Cara ini sering disebut dengan metode ceramah atau ekspositori (ceramah bervariasi)
Metode Problem Based Learning
Kehidupan adalah identik dengan menghadapi masalah. Model pembelajaran ini melatih dan mengembangkan kemampuan untuk menyelesaikan masalah yang berorientasi pada masalah otentik dari kehidupan aktual siswa, untuk merangsang kemamuan berpikir tingkat tinggi. Kondisi yang tetap hatrus dipelihara adalah suasana kondusif, terbuka, negosiasi, demokratis, suasana nyaman dan menyenangkan agar siswa dapat berpikir optimal.
Metode Contextual Teaching and learning
Pembelajaran kontekstual adalah pembelajaran yang dimulai dengan sajian atau tanya jawab lisan (ramah, terbuka, negosiasi) yang terkait dengan dunia nyata kehidupan siswa, sehingga akan terasa manfaat dari materi yang akan disajkan, motivasi belajar muncul, dunia pikiran siswa menjadi konkret, dan suasana menjadi kondusif – nyaman dan menyenangkan. Pensip pembelajaran kontekstual adalah aktivitas siswa, siswa melakukan dan mengalami, tidak hanya menonton dan mencatat, dan pengembangan kemampuan sosialisasi. Ada tujuh indokator pembelajaran kontekstual sehingga bisa dibedakan dengan model lainnya, yaitu modeling (pemusatan perhatian, motivasi, penyampaian kompetensi-tujuan, pengarahan-petunjuk, rambu-rambu, contoh), questioning (eksplorasi, membimbing, menuntun, mengarahkan, mengembangkan, evaluasi, inkuiri, generalisasi), learning community (seluruh siswa partisipatif dalam belajar kelompok atau individual, minds-on, hands-on, mencoba, mengerjakan), inquiry (identifikasi, investigasi, hipotesis, konjektur, generalisasi, menemukan), constructivism (membangun pemahaman sendiri, mengkonstruksi konsep-aturan, analisis-sintesis), reflection (reviu, rangkuman, tindak lanjut), authentic assessment (penilaian selama proses dan sesudah pembelajaran, penilaian terhadap setiap aktvitas-usaha siswa, penilaian portofolio, penilaian seobjektif-objektifnya darei berbagai aspek dengan berbagai cara)
Metode Problem Solving
Metode Pendidikan Islam ini, merupakan pelatihan anak didik yang dihadapkan dengan berbagai masalah dan merupakan cabang ilmu pengetahuan dengan solusinya. Metode ini dapat dikembangkan melalui teknik simulasi. Dalam metode ini, cara penguasaan keterampilan yang lebih dominan di bandingkan dengan pengembangan mental – intelektual, sehingga terdapat kelemahan yakni perkembangan pikiran anak didik mungkin hanya terbatas pada kerangka yang sudah tetap dan akhirnya bersifat mekanistik
Pada dasarnya metode yang dipakai dalam pendidikan secara umum tidak beda jauh dengan metode yang dipakai dalam pendidikan agama islam. Metode-metode yang dipakai dalam pendidikan agama islam banyak macamnya dan tentu saja dapat kita kembanagkan. Abdur-Rahaman an-Nahlawi mengemukakan beberapa metode pendidikan islam sebagaimana berikut :
Metode hiwar (percakapan) Sedangkan A. Patoni menyebutkan lima belas metode yang bisa dipakai dalam pendidikan agama islam yakni :metode ceramah, tanya jawab, diskusi/ musyawarah atau sarasehan, tugas, permainan dan simulasi, latihan siap, demonstrasi dan eksperimen, karya wisata , kerja kelompok, sosiodrama dan bermain peran, sistem belajar beregu, pemecahan masalah, proyek dan unit, uswatun khasanah, dan metode anugerah. Secara garis besar beberapa ahli juga menjelaskan hal yang sama tentang metode-metode yang bisa dipakai dalam pendidikan sebagaimana yang kami sebutkan diatas. Dan disini kami akan mencoba menjelaskan beberapa metode sebagaimana yang kami sebut diatas.
Metode Ceramah, Metode ini sering juga disebut sebagai ”one man show method” merupakan bentuk interaksi melalui penerangan dan penuturan secara lisan oleh seseorang terhadap sekelompok pendengar. Seorang guru yang mampu berceramah dengan baik akan menjadikan materi yang disampaikan lebih menarik, Memberikan pengalaman keada murid untuk belajar mendengar dan memahami dengan baik perkataan orang lain, Memberi pengalaman kepada murid untuk membuat catatan-catatan kecil (membuat ringkasan), Materi yang ddisusun dengan sisitematis dapat dapat menghemat waktu belajar, Namun demikian metode ini juga memiliki kelemahan.Kelemahan metode ini adalah: Perhatian murid hanya pada guru dan terkadang guru dianggap paling benar. Sehingga dalam metode ini gurulah yang aktif, Terdapat unsur paksaaan, yakni murid harus mendengar apa yang disampaikan guru dan menganggapnya benar setiap jalan fikiran guru.
Metode Tanya Jawab, Metode ini merupakan metode yang memungkikan terjadinya komunikasi langsung yang bersifat two way traffic. Metode yang biasanya dipadukan dengan metode ceramah ini mempunyai fungsi sebgai tolak ukur utuk mengetahui tingkat pemahaman siswa serta untuk memberikan latihan dan kesempatan kepada siswa untuk bertanya terhadap materi yang belum dikuasai. Sikap guru dalam menerima jawaban dari anak didik adalah jangan mematahkan semangat serta jangan terlalau menonjolkan kesalahan murid yangdapat mengurangi harga dirinya didepan yang lain.
Metode Diskusi/ Musyawarah merupakan metode dengan jalan saling tukar menukar informasi, pendapat, dan unsur pengalaman secara teratur dengan maksud untuk mendapat pengertian bersama yang lebih jelas dan lebih teliti tentang sesuatu. Fungsi dari diskusi adalah utnuk merangsang murid untuk berfikir dan mengeluarka pendapatnya sendiri, serta ikut menymbangkan fikiran dalam suatu masalah.
Metode Tugas, Yakni suatu cara dimana dalam proses belajar mengajar guru memberikan tugas tertentu kepada murid untuk dikejakan yang kemudian tugas tersebut dipertanggungjawabkan kepada guru tersebut. Keistimewaan metode ini adalah : Murid-murid berkesempatan memupuk perkembangan dan keberanian mengambil inisiatif, bertanggung jawab, dan berdiri sendiri.
Metode Permainan Dan Simulasi, Metode ini merupakan bentuk pendidikan dengan menduplikasikan bagian-bagian peting dalam bentuk yang sesungguhnya kedalam bentuk permainan. Simulasi merupakan cara menjelaskan sesuatu mellaui perbuatan yang bersifat pura-pura atau melalui proses tingkah laku imitasi, atau bermain peranan mengenai suatu tingkah laku yang dilakukan seolah-olah dalam keadaan yang sebanarnya. Bentuk dari permaiana simulasi ada beberapa macam antara lain : micro teaching (latihan mengajar oleh siswa kepada teman-teman calon guru), sosiodrama, psikodrama, simulasi game, role playing. Metode ini merupakan metode yang dipakai jika seorang guru bertujuan unutk melatih siswa berbaur dalam masyarakat dengan berbagai problematikanya. Sehingga siswa belajar untuk bertindak dan bertingkah laku dalam situasi sosial tertentu.
Metode Demonstrasi Dan Eksperimen, Demonstrasi merupakan metode dengan jalan pengajar memperlihatkan suatu proses kepada anak didik. Sedangkan eksperimen merupakan metode engan jalan memberikan kesempatan kepada anak didik untuk mengerjakan serta mengamati proses dan hasilyang dikerjakannya. Dalam pendidikan agma metode ini bisa dipakai untuk menjelaskan tentang mengurus mayat, tata cara ibadah haji, dan sebagainya.
Metode Kerja Kelompok, Yakni dengan memandang anak didik kedalam satu kelompok sebagai satu kesatuan tersendiri, untuk mencapai suatu tujuan tertentu dengan gotong royong. Sebagai metode interaksi edukatif, kerja kelompok dapat diterapkan utnuk berbgai bahan atau materi pelajaran untuk berbagai macam tjuan proses belajar-mengajar.
Metode Pemecahan Masalah (Problem Solving) Yakni metode pendidikan dengan menyajikan bahan pelajaran dengan mengajak dan memotivasi siswa untuk memecahkan masalah dalam kaitannya dengan kegiatan belajar mengajar. Metode ini sangat baik untuk melatih siawa berfikir kritis dan dinamis terhadap suatu masalah tertentu
Pada dasarnya metode-metode yang kami jelaskan diatas merupakan pilihan yang tentunya masih dapat dikembangkan. Dan tentunya metode-metode yang dianggap baik masih bisa kita gnakan dalam proses interaksi edukasi. Metode-metode diatas dengan berbagai tujuan yang hendak dicapainya bukanlah metode-metode yang berdiri sendiri melainkan metode-metode yang perlu untuk dikolaborasikan shingga proses interaksi edukasi yang ada akan lebih menarik lagi. Untuk itu diperlukan kreatifitas dari pendidik dalam menggunakan metode-metode tersebut.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar